Mencetak pemanah kelas dunia yang mampu meraih medali emas di kompetisi internasional adalah hasil dari sebuah pembinaan panahan berjenjang yang terstruktur dan komprehensif. Proses ini memastikan bahwa setiap talenta, sejak usia dini, mendapatkan bimbingan yang tepat di setiap tahapan perkembangannya. Pada Minggu, 7 September 2025, dalam acara gathering pelatih panahan se-Indonesia di Pusat Pelatihan Panahan Gelora Bung Karno, Jakarta, Bapak Setyo Budiono, Direktur Pembinaan Prestasi Persatuan Panahan Seluruh Indonesia (PERPANI), menegaskan, “Sistem pembinaan panahan berjenjang adalah kunci untuk menemukan dan mengasah berlian mentah menjadi bidikan emas.” Pernyataan ini didukung oleh data hasil Kejuaraan Panahan Junior Nasional pada Agustus 2025 yang menunjukkan peningkatan kualitas atlet muda dari daerah-daerah dengan sistem berjenjang.
Tahap awal dalam pembinaan panahan berjenjang dimulai dari tingkat komunitas atau sekolah. Di sini, fokus utama adalah memperkenalkan olahraga panahan dengan cara yang menyenangkan, menanamkan dasar-dasar keselamatan, dan mengajarkan teknik dasar menembak yang benar. Pelatih di tingkat ini berperan sebagai identifikasi bakat, mencari anak-anak atau remaja yang menunjukkan potensi akurasi, fokus, dan ketenangan. Misalnya, di sebuah klub panahan di Kota Solo, anak-anak usia 8-12 tahun memulai dengan program pengenalan selama 3 bulan, menggunakan busur ringan dan target besar, seperti diatur dalam kurikulum dasar mereka.
Setelah talenta teridentifikasi, mereka akan masuk ke jenjang berikutnya: pembinaan di tingkat daerah atau provinsi. Pada tahap ini, latihan menjadi lebih intensif dan spesifik. Atlet mulai fokus pada penguasaan teknik lanjutan, latihan kekuatan fisik yang relevan untuk menahan busur dan menjaga stabilitas, serta pengembangan mental untuk menghadapi tekanan kompetisi. Pembinaan panahan berjenjang di level ini juga sering melibatkan turnamen lokal dan regional untuk menguji kemampuan atlet di bawah tekanan. Pada pukul 10.00 WIB di hari gathering tersebut, beberapa pelatih provinsi berbagi metode scouting dan seleksi atlet terbaik dari tingkat kota.
Puncak dari pembinaan panahan berjenjang adalah seleksi dan pelatihan di tingkat nasional, yaitu masuk ke pemusatan latihan nasional (pelatnas). Di sini, atlet mendapatkan fasilitas terbaik, pelatih-pelatih berpengalaman (seringkali termasuk pelatih asing), serta dukungan tim medis dan psikologis yang komprehensif. Tujuan utamanya adalah mempersiapkan mereka untuk bersaing di ajang internasional seperti SEA Games, Asian Games, Kejuaraan Dunia, hingga Olimpiade. Proses seleksi di tingkat ini sangat ketat, memastikan hanya atlet terbaik yang terpilih. Misalnya, pada seleksi nasional panahan yang diselenggarakan oleh PERPANI di Jakarta pada 1-3 September 2025, puluhan pemanah dari seluruh provinsi bersaing memperebutkan tempat di pelatnas. Dengan sistem pembinaan panahan berjenjang yang terintegrasi dari akar rumput hingga elite, Indonesia memiliki peluang besar untuk terus melahirkan pemanah-pemanah berkaliber internasional yang siap membidik medali emas.