Slogan inspiratif Mental Juara, Jiwa Ksatria” adalah cerminan filosofi mendalam BAPOMI (Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia) dalam membina karakter dan mental positif mahasiswa. BAPOMI tidak hanya fokus pada pencapaian prestasi fisik yang gemilang di arena pertandingan, tetapi juga pada pembentukan kepribadian yang berintegritas, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur, dan siap menjadi teladan bagi masyarakat luas. Ini adalah pendekatan holistik yang memadukan keunggulan performa di lapangan dengan kematangan pribadi dalam kehidupan.

BAPOMI mewujudkan mental juara melalui program latihan yang menantang, kompetisi yang sengit, dan bimbingan psikologis yang terarah. Atlet dibekali untuk memiliki ambisi yang sehat, fokus pada tujuan, dan tidak mudah menyerah di tengah kesulitan. Mereka dilatih untuk mengelola tekanan kompetisi, mengatasi rasa takut, serta membangun kepercayaan diri yang kokoh agar mampu tampil maksimal di setiap pertandingan. Sebagai contoh, sebelum final cabang bulutangkis putra di POMNAS XV di Padang, Agustus 2023, tim pelatih BAPOMI mengadakan sesi visualization dan self-talk positif untuk para atlet. Hasil studi internal pada April 2024 menunjukkan peningkatan signifikan dalam kepercayaan diri atlet setelah mengikuti sesi tersebut. Aspek ini krusial untuk mengasah ketahanan psikologis yang diperlukan untuk mencapai puncak prestasi.

Sementara itu, jiwa ksatria ditekankan melalui penanaman nilai-nilai sportivitas, kejujuran, dan rasa hormat yang mendalam. Mahasiswa diajarkan untuk bertanding secara fair, menerima setiap keputusan wasit dengan lapang dada, menghormati lawan maupun rekan satu tim, serta senantiasa menjaga nama baik almamater. Mereka juga dibimbing untuk peduli terhadap sesama dan berkontribusi positif pada lingkungan di luar lapangan. Kode etik atlet yang dikeluarkan BAPOMI pada awal tahun 2022 menjadi panduan utama untuk membina karakter dan mental positif ini, di mana setiap pelanggaran terhadap nilai-nilai tersebut akan diberikan sanksi edukatif.

Program post-event assessment yang dilakukan BAPOMI setelah setiap kompetisi besar juga berfungsi untuk mengevaluasi tidak hanya performa teknis, tetapi juga perilaku atlet. Misalnya, pada POMNAS XVI di Jakarta, November 2024, BAPOMI memberikan penghargaan khusus “Atlet Teladan” kepada individu yang menunjukkan sikap luar biasa dalam sportivitas dan kepemimpinan, meskipun tidak meraih medali emas. Dengan demikian, BAPOMI tidak hanya sekadar melatih fisik dan teknik, tetapi secara fundamental membina karakter dan mental positif mahasiswa agar mereka memiliki mental juara di lapangan dan jiwa ksatria dalam kehidupan, menjadi kebanggaan bagi diri sendiri, keluarga, kampus, dan seluruh bangsa Indonesia.

Kategori: Olahraga