Panahan (Archery) adalah olahraga yang unik, memadukan kekuatan fisik yang halus dengan ketenangan mental yang mendalam. Kunci untuk mencapai akurasi tertinggi dalam panahan terletak pada penguasaan Teknik Membidik dan kemampuan mempertahankan konsentrasi yang sempurna di bawah tekanan. Teknik Membidik yang tepat tidak hanya melibatkan mata dan perangkat bidik (sight), tetapi juga mencakup seluruh postur tubuh, mulai dari posisi kaki, tarikan tali busur (draw), hingga pelepasan anak panah (release). Bagi pemanah, menguasai Teknik Membidik berarti mencapai keselarasan total antara tubuh dan pikiran.
1. Fondasi Teknik Membidik: Postur dan Anchor Point
Proses membidik dimulai jauh sebelum mata tertuju pada target. Fondasi utamanya adalah postur yang stabil dan konsisten.
- Posisi Kaki (Stance): Kaki harus dibuka selebar bahu, tegak lurus terhadap garis tembakan (posisi square stance) atau sedikit serong (posisi open stance), memastikan pusat gravitasi tetap seimbang dan kuat.
- Anchor Point (Titik Jangkar): Ini adalah titik kontak yang sama dan konsisten antara tangan penarik tali busur (drawing hand) dengan wajah atau rahang. Anchor point yang konsisten (misalnya, menempelkan ruas jari telunjuk di bawah tulang rahang) adalah esensi dari Teknik Membidik yang akurat, karena memastikan bahwa panjang tarikan (draw length) dan sudut pandang selalu sama.
- Full Draw: Setelah tali ditarik penuh, busur harus ditahan dalam posisi statis selama beberapa detik. Ini memberikan waktu bagi pemanah untuk menyelaraskan bidikan.
2. Konsentrasi Tinggi dan Mental Game
Panahan sering disebut sebagai olahraga mental. Teknik Membidik tidak akan berhasil jika pikiran terganggu. Konsentrasi tinggi di sini berarti memblokir semua gangguan eksternal.
- Pre-Shot Routine: Pemanah profesional selalu mengikuti rutinitas yang sama sebelum setiap tembakan (misalnya, tarik napas, tarik tali, tentukan anchor, bidik, lepas). Rutinitas ini menciptakan keadaan pikiran yang terprogram dan tenang.
- Holding dan Release: Fase paling kritis adalah holding (menahan bidikan) dan release (pelepasan). Selama menahan, pemanah harus fokus hanya pada titik bidikan di tengah target. Pelepasan harus dilakukan secara santai dan tiba-tiba (surprise release) untuk menghindari target panic atau jerking (gerakan tersentak yang merusak akurasi).
Menurut standar Pengurus Besar Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) yang diperbaharui pada 10 November 2025, untuk jarak tembak standar Olimpiade (70 meter), perbedaan sekecil 0,5 milimeter pada anchor point dapat menggeser titik tembakan hingga 10 sentimeter di target. Oleh karena itu, konsistensi dalam Teknik Membidik adalah yang terpenting dalam panahan.